SIAK (RIAUPOS.CO) - Asesmen nasional (AN) untuk SMP sudah dimulai sejak Senin-Kamis (4-7), serentak di 109 satuan pendidikan jenjang SMP se-Kabupaten Siak.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak Lukman. Ada pun jumlah pelajar yang mengikuti asesmen nasional 3.966 orang.
"Asesmen nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah, dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar," jelas Lukman.
Beberapa instrumen yang dimaksudkan adalah AKM. Menurut Lukman, AKM adalah pengukuran kompetensi peserta didik dalam literasi membaca dan literasi matematika (Numerasi).
Sementara survei karakter adalah pengukuran terhadap sikap, kebiasaan, nilai-nilai, berdasarkan enam aspek profil pelajar Pancasila.
Lukman juga menjelaskan apa itu survei lingkungan belajar. Survei lingkungan belajar merupakan pengukuran kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran pada satuan pendidikan.
"Dalam pelaksanaan AN, peserta didik mengikuti AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Sedangkan guru dan kepala satuan pendidikan yang melaksanakan AN wajib mengikuti survei lingkungan belajar," urai Lukman.
Diterangkan Lukman, AN jenjang SMP sudah dimulai sejak Senin sampai Kamis (4-7/10) yang diikuti oleh 109 satuan pendidikan jenjang SMP se-Kabupaten Siak dengan jumlah peserta 3.966 pelajar.
Pelaksanaan AN di satuan pendidikan diwajibkan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, sesuai dengan ketentuan Pos AN dan SKB 4 Menteri.
Sementara pelaksanaan AN selama 2 hari ini masih ada kendala, umumnya satuan pendidikan yang menggunakan moda online (daring), sebagian besar tidak berjalan lancar.
"Bagi satuan pendidikan yang belum berhasil melaksanakan AN pada hari pertama dan kedua, oleh Kemendikbud diberikan kesempatan untuk melakukan AN ulang pada Rabu-Kamis (6-7/10) dan Senin-Kamis (11-14/10)," terang Lukman.
Untuk jenjang SD, pelaksanaan AN dijadwalkan pada 8-18 November, diikuti oleh 251 SD, dengan jumlah peserta 6.557 murid. Sedangkan untuk pendidikan kesetaraan diikuti oleh 8 PKBM, dengan jumlah peserta 255 peserta didik.
Dijelaskan Lukman, pelaksanaan ANBK pada umumnya berjalan lancar dan baik pada pelaksanaan 2 hari ini, namun kendala yang terjadi bagi sekolah yang melaksanakan secara online terjadi gangguan pada jaringan dan sistem yang ada di Kemendikbudristek. Menurutnya bisa jadi dikarenakan ANBK dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia. Bagi sekolah yang melaksanakan secara semi-online tidak ada masalah.
"Kepada sekolah yang melaksanakan secara online agar kembali mendata seluruh peserta yang mengalami kendala dan tidak bisa menyelesaikan AN sesuai jadwal awal," ujar Lukman.
Lukman meminta agar melaporkan lansung kendala tersebut kepada Kemendikbudristek melalui sistem yang tersedia untuk bisa dijadwal ulang.(ifr)